Kamis, 12 Juni 2014

SEKELUMIT TENTANG BATAK

Sebagai masyarakat yang tinggal di Dataran Tinggi Toba, Suku Batak diketahui sebagai masyarakat penghuni Pegunungan Bukit Barisan. Suku Batak juga merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia, selain Suku  Aceh, Melayu, Minangkabau, Sunda, Jawa, Toraja, Bugis, Papua, dan lain-lain. 

Suku Batak juga dikenal sebagai masyarakat yang berasal dari Pulau Samosir, pulau yang diketahui sebagai pulau di dalam pulau, pulau yang berada di tengah Danau Toba. Selain di Pulau Samosir, masyarakat Batak juga mendiami sepanjang garis pantai Danau Toba, garis pantai daratan Pulau Sumatera.

Suku Batak merupakan iduk dari beberapa suku bangsa yang bermukim di pantai barat dan pantai timur Provinsi Suamatera Utara, yang teridentifikasi sebagai Suku Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Angkola , Mandailing, dan suku-suku lain yang serumpun.

Tetapi selama ini, Suku Toba seringkali menjadi identik sebagai Suku Batak, padahal Suku Toba bukanlah representasi Suku Batak, seperti yang berkembang dan menjadi opini publik saat ini. Oleh karena itu masyarakat harus tau bahwa, tidak ada Bahasa Batak, tidak ada Adat Batak. Yang ada adalah Bahasa Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun dan seterusnya dan juga yang ada adalah budaya Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun dan seterusnya.

~~~~~~~~~~

Walau masyarakat Batak masih ada yang menganut ajaran agama kepercayaan (baca - Parmalim dan Parbegu) sebagai agama lokal, jumlahnya sekarang sudah jauh berkurang. Masyarakat Batak pada umumnya sudah menganut Agama Kristen Protestan, Kristen Katolik dan Agama Islam. Sejak  paham Nasrani dan Islam memasuki Tanah Batak, penganut agama Parmalim dan Parbegu sebagai agama asli tanah Batak, sudah sangat sedikit.

~~~~~~~~~~

Menurut informasi yang yang didapat dari Wikipedia, masyarakat Batak yang diketahui menggunakan rumpun bahasa Austronesia, tidak diketahui secara pasti kapan nenek moyang mereka mulai bermukim di Tapanuli dataran tinggi Toba dan pesisir timur Provinsi Sumatera Utara. Tetapi bahasa dan bukti-bukti arkeolog, menyatakan nenek moyang suku Batak berasal dari Taiwan, yang bermigrasi ke Philippina dan Indonesia sekitar 2.500 tahun yang lalu.

Sekitar tahun 600, orang-orang Tamil dari India datang ke Tanah Batak, dan mendirikan kota Barus sebagai kota dagang di pesisir barat Sumatera Utara. Orang-orang Tamil datang untuk mengambil kapur barus, karena kapur barus dari tanah Batak memiliki kwalitas yang sangat tinggi, sehingga menjadi komoditas ekspor yang sangat penting, selain kemenyan.

Pada abad 10, Kerajaan Sriwijaya menyerang kota Barus. Peristiwa itu mengakibatkan orang-orang Tamil  terusir dari pesisir barat Sumatera Utara dan pergi meninggalkan kota Barus, yang berdiri karena keberadaan mereka.

Terusirnya pedagang-pedagang Tamil dari pesisir barat Sumatera Utara, membuka peluang bagi para pedagang Minangkabau masuk ke kota Barus, dan pada masa-masa berikutnya, perdagangan kapur barus kemudian dikuasai oleh para pedagang dari Minangkabau, yang kemudian mendirikan koloni di pesisir barat dan timur Sumatera Utara, yang membentang dari Barus ke Sorkam hingga ke Natal. Dari situlah awalnya, budaya Minangkabau berintegrasi dengan budaya setempat, dan sangat terasa pengaruhnya hingga sekarang.

Informasi tentang asal-usul bangsa Batak hingga saat ini masih diperdebatkan. Tak sedikit informasi berupa teori,  berkembang di tengah masyarakat secara umum menginformasikan bahwa orang Batak berasal dari Taiwan, Mongolia, Indochina dan yang paling dahsyat ada juga teori yang menyebut, bahwa orang Batak adalah salah satu dari Sepuluh Suku Bangsa Israel yang hilang ... Walahualam ... !!

Salam Gemilang


~~~~~~~~~~